Catatanfakta.com - Gelar Top Skor Euro 2024 sah menjadi milik enam pemain usai final Spanyol vs Inggris pada Senin, 15 Juli 2024, di Olympiastadion, Berlin. Dani Olmo dan Harry Kane yang sebelumnya mengemas tiga gol masing-masing, gagal menambah koleksi gol mereka di laga puncak tersebut.
Merujuk regulasi baru UEFA, predikat "Sepatu Emas" Piala Eropa 2024 hanya ditentukan lewat kategori gol saja, sementara jumlah assist dan menit bermain tak lagi menjadi indikator tambahan.
Sehingga, jika tak ada pemain yang menembus torehan empat gol atau lebih, maka sepatu emas harus 'dibagi rata' bersama enam pencetak gol terbanyak yang kompak mengoleksi tiga gol.
Mereka adalah Dani Olmo, Harry Kane, Georges Mikautadze (Georgia), Jamal Musiala (Jerman), Cody Gakpo (Belanda), dan Ivan Schranz (Slovakia).
Namun, benarkah hal ini adil? Sebagian orang mungkin berpikir bahwa modifikasi regulasi UEFA yang baru ini bisa menimbulkan polemik.
Seperti yang kita ketahui, dalam sepakbola, peran assist juga memiliki nilai penting yang amat besar. Menurunkan nilai pentingnya assist, bisa saja merugikan pemain lain yang benar-benar layak mendapatkan predikat tersebut.
Namun di sisi lain, bagi sejumlah orang, modifikasi tersebut bisa menambah daya tarik kompetisi.
Sebab, jika pemain yang menjadi top skor terbanyak pun sama, maka pertandingan akan lebih menarik karena setiap pemain akan berlomba-lomba untuk menjadi pencetak gol terbanyak.
Sebab itulah, meski banyak yang tidak setuju, UEFA tidak serta merta mengubah regulasi tersebut.
Mungkin bagi sebagian orang, adalah lebih penting jika pemain yang bermain terbaik layaknya bisa mendapatkan penghargaan yang pantas.
Namun, semua keputusan tentu ada di tangan pengambil kebijakan. Terlepas dari itu, gelar top skor Euro 2024 tetap jadi bukti dari kualitas dan kemenangan tim, terhitung oleh banyak gol yang berhasil dicetak.
Bagi kamu, bagaimana pendapatmu tentang regulasi baru UEFA untuk predikat sepatu emas pada Piala Eropa 2024?