Sterilnews.com - Arkhan Fikri, salah satu pemain Timnas U-23 Indonesia, menjadi sorotan media setelah gagal mencetak gol saat melakukan tendangan penalti di laga melawan Korea Selatan di ajang Piala Asia U-23.
Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro, mengungkapkan bahwa kegagalan mencetak gol saat tendangan penalti dapat dipengaruhi oleh masalah mental. Padahal, penampilan Arkhan secara keseluruhan terbilang baik. Ia memiliki skill yang cukup bagus, meski menendang penalti sebenarnya jarang ia lakukan.
Hal yang sama juga banyak dialami oleh pemain-pemain kelas dunia. Kegagalan dalam mengeksekusi tendangan penalti bukanlah sebuah anomali, melainkan wajar.
Pada akhirnya dalam tendangan penalti, hanya ada dua kemungkinan, yaitu bisa mencetak gol atau gagal. Kuncoro sendiri menyarankan agar seorang pemain memiliki keyakinan dan memilih arah bola dengan sungguh-sungguh sehingga sulit dijangkau oleh kiper lawan.
Sebagaimana dirasakan Kuncoro, keraguan terkadang datang saat seorang pemain akan melakukan tendangan penalti.
Seringkali, pemain merasa ragu tentang arah bola yang harus dipilih. Karenanya, seorang pemain harus memiliki keyakinan pada satu arah saja, ke kanan, ke kiri, atau ke tengah, agar tidak mudah terbaca oleh kiper lawan.
Terkait dengan kegagalan mencetak gol saat tendangan penalti, seharusnya tidak sia-sia. Seperti dalam kasus Arkhan Fikri, yang tetap berhasil membawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23.
Prestasi ini sangat membanggakan. Kuncoro menegaskan, bagi pemain muda, jangan ragu saat menghadapi tendangan penalti.
Kesimpulannya, penalti bukanlah segalanya. Bagi seorang pemain, mental yang kuat dan keyakinan kepada diri sendirilah yang paling penting.
Serta, jangan ragu dan pilih satu arah dengan sungguh-sungguh saat akan mengeksekusi tendangan penalti.
Seperti Arkhan Fikri, jika tetap kuat dan percaya diri, sebuah kegagalan dalam satu tendangan penalti tidak harus membuatnya kehilangan semangat dalam bermain di masa depan.