Sterilnews.com - Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali menjadi pusat perhatian publik setelah mengajukan permohonan yang tak biasa: pemindahan rumah tahanan (rutan). Alasannya? Paru-parunya hanya tinggal setengah, membuatnya mengalami kesulitan bernapas di rutan KPK.
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, SYL dengan lugas menyampaikan bahwa kondisi kesehatannya membutuhkan lingkungan yang lebih baik. Dia mengeluhkan kurangnya ventilasi yang memengaruhi kemampuannya untuk bernapas dengan baik di rutan KPK.
"Terkadang saya kesulitan bernapas karena sangat tidak ada ventilasi langsung, kami mendapatkan dari fan yang ada atau kipas angin. Maaf Yang Mulia, sekadar untuk kepentingan kesehatan," ungkapnya.
Tak hanya itu, SYL juga mengungkapkan bahwa kakinya pernah membengkak karena masalah oksigen di rutan tersebut. Meskipun demikian, dia siap menerima keputusan dari majelis hakim terkait permohonan pemindahan rutan.
Jaksa KPK juga turut memberikan tanggapannya, menyebut bahwa sebelumnya SYL telah mengajukan permohonan serupa namun tak dikabulkan karena kurangnya bukti medis yang menyatakan ketidaklayakan rutan KPK bagi kesehatannya.
Kuasa hukum SYL menegaskan bahwa rutan Salemba menjadi pilihan alternatif yang lebih cocok, mengingat dekatnya dengan RSPAD Gatot Subroto tempat SYL rutin berobat. Mereka memastikan bahwa lingkungan di Salemba lebih baik dan sesuai untuk kondisi kesehatan kliennya.
Sidang putusan sela SYL dalam kasus pemerasan dan gratifikasi senilai Rp 44,5 miliar akan segera digelar. Sementara itu, majelis hakim akan mempertimbangkan dengan cermat permohonan pemindahan rutan yang diajukan oleh SYL.