Steril News - Kejaksaan Agung RI telah menetapkan Harvey Moeis, seorang pengusaha ternama yang juga suami dari artis Sandra Dewi, sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang mengguncang industri tata niaga komoditas timah. Keterlibatan Harvey dalam tata niaga PT Timah Tbk, dari tahun 2015 hingga 2022, telah menimbulkan kehebohan besar di kalangan masyarakat.
Menurut Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, Harvey Moeis telah terlibat dalam skema korupsi yang melibatkan PT Refined Bangka Tin (RBT) dan beberapa perusahaan tambang lainnya. Dalam skema tersebut, Harvey diketahui telah menghubungkan penambang ilegal dengan PT Timah, melakukan kesepakatan sewa-menyewa peralatan, serta mengalirkan uang untuk kepentingan pribadi.
Kronologi keterlibatan Harvey Moeis mengungkapkan bahwa ia telah terlibat sejak tahun 2018, memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara perusahaan-perusahaan tambang dan penambang ilegal di Bangka Belitung. Bahkan, ia telah berkomunikasi secara langsung dengan Direktur Utama PT Timah pada saat itu.
Harvey Moeis, yang juga dikenal sebagai pengusaha multi-talenta dengan bisnis utama di pertambangan timah dan batu bara, telah menjalankan bisnisnya melalui sejumlah perusahaan besar. Dari PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kalimantan Timur hingga PT Refined Bangka Tin (RBT) yang merupakan salah satu produsen timah murni terbesar di Indonesia, Harvey telah menunjukkan peran signifikan dalam industri ini.
Penangkapan Harvey Moeis oleh Kejaksaan Agung telah menjadi buah bibir di seluruh negeri, memicu spekulasi dan kehebohan di media sosial. Kasus korupsi ini tidak hanya mencoreng reputasi Harvey Moeis, tetapi juga mengguncang dunia bisnis Indonesia secara keseluruhan.
Dengan serangkaian skandal korupsi yang melibatkan nama-nama besar, kasus ini menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal dari hukum, bahkan bagi mereka yang berada di puncak dunia bisnis. Masyarakat menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, sementara pihak berwenang terus menyelidiki untuk membongkar seluruh jaringan korupsi yang terkait.