Sterilnews.com - Kabupaten Bogor, 8 Januari 2024 - Kabupaten Bogor menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang semakin memburuk, Ketua DPRD, Rudy Susmanto, sampaikan dalam sebuah pernyataan mendesak tentang kewaspadaan..
Tanah longsor, angin kencang, dan banjir melanda wilayah tersebut, memicu kekhawatiran serius dari pihak berwenang.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (8/1), Rudy Susmanto memimpin dengan imbauan tegas kepada masyarakat setempat.
"Masyarakat harus waspada, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai. Kita harus meningkatkan upaya mitigasi untuk menghindari jatuhnya korban," ujar Rudy Susmanto.
Badai cuaca yang diprediksi akan berlangsung hingga sepekan ke depan, menurut prakiraan BMKG Citeko, semakin memperdalam kekhawatiran.
Kepala Stasiun Meteorologi, Fatuhri Syabani, menegaskan bahwa wilayah Bogor dan sekitarnya akan terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
"Perlu diwaspadai potensi hujan intensitas ringan hingga lebat," tambah Fatuhri.
Rudy Susmanto juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antara masyarakat dan pihak terkait di tingkat kelurahan, desa, maupun kecamatan.
"Koordinasi yang baik dapat menyelamatkan nyawa. Kita perlu edukasi agar masyarakat siap menghadapi cuaca ekstrem dan dapat dievakuasi dengan cepat," tandasnya.
Meski proyek kantong parkir tambang di beberapa wilayah terhambat akibat cuaca buruk, Pj Bupati Bogor menjamin bahwa akhir Januari 2024 proyek tersebut dapat digunakan.
Namun, fokus utama saat ini adalah keselamatan masyarakat.
Situasi ini semakin memperberat proses pembangunan di beberapa wilayah, seperti yang disampaikan dalam berita sebelumnya tentang progres pembangunan kantong parkir tambang.
Pj Bupati Bogor menjamin bahwa akhir Januari 2024 kantong parkir tersebut dapat digunakan.
Meski demikian, perhatian utama saat ini adalah keselamatan masyarakat. Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada, sambil memperkuat upaya mitigasi dan persiapan menghadapi potensi bencana alam yang dapat dipicu oleh cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi dari BMKG Citeko, dinamika atmosfer yang dipantau melalui alat yang dimiliki Stasiun Meteorologi Citeko maupun Stasiun Klimatologi Jawa Barat menunjukkan adanya potensi terjadinya longsor dan banjir, terutama di daerah yang memiliki topografi perbukitan.
Dalam situasi ini, sinergi antara pemerintah daerah, BPBD, BMKG, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan merespon dengan cepat setiap perkembangan cuaca ekstrem.
Semoga, dengan kewaspadaan dan kerja sama yang baik, masyarakat Kabupaten Bogor dapat mengatasi tantangan cuaca ekstrem ini dengan selamat.***