Sterilnews.com - Jakarta ,- Pernyataan kontroversial Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), dalam sebuah pidato baru-baru ini mengundang pro dan kontra dari berbagai kalangan. Zulkifli Hasan diduga telah melecehkan ibadah sholat dalam pidatonya, menyebabkan kegemparan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Zulhas mengungkapkan bahwa ada kelompok yang fanatik terhadap pasangan capres-cawapres tertentu. Menurutnya, ketika menjalankan sholat, sebagian orang dari kelompok tersebut tidak berani melafalkan 'Amin' setelah imam selesai membaca Surat Al Fatihah.
Ketua Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Himran, menanggapi pernyataan Zulhas dengan serius. Ia menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan bentuk penistaan agama yang tidak bisa diabaikan. Rahmat Himran memandang Zulhas telah menjadikan sholat sebagai bahan candaan dan guyonan, suatu tindakan yang dianggap sangat tidak pantas.
"Dalam pidato tersebut sangat jelas Zulkifli Hasan menyatakan bahwa saat ini banyak jamaah yang sholat tidak menyebutkan 'Aamiin' dalam akhir bacaan surat Al-Fatihah. Ini merupakan penistaan Agama yang sangat Keji," tegas Rahmat Himran dalam konferensi pers pada Rabu (20/12/2023).
Sebagai respons terhadap kontroversi ini, Rahmat Himran dan Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) mengajak seluruh organisasi masyarakat Islam untuk bersatu dan melaporkan Zulkifli Hasan ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pada Kamis, 21 Desember 2023. Mereka berharap agar pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penistaan agama yang diutarakan oleh Zulhas.
Reaksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi sorotan tak terduga dalam kontroversi ini. Disebutkan bahwa Jokowi merespon dengan tidak terduga ketika Zulkifli Hasan bergabung dengan PAN. Hal ini menambah kompleksitas isu politik yang melibatkan Zulhas.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, disebut-sebut melakukan kunjungan ke kediaman Zulkifli Hasan jelang pengumuman sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto. Kedatangan Gibran menuai perhatian, memicu spekulasi tentang dinamika politik di masa mendatang.
Kontroversi ini semakin memanas dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, menimbulkan polemik antara pendukung dan penentang Zulkifli Hasan. Masyarakat menanti perkembangan selanjutnya terkait laporan ke polisi dan reaksi politik dari pihak terkait.