Sterilnews.com - Kabupaten Bogor, 11 Agustus 2023 - Musim kemarau tahun ini telah membawa dampak serius bagi Kabupaten Bogor, di mana belasan wilayah kecamatan dan puluhan desa saat ini sedang berjuang menghadapi krisis air akibat kekeringan yang melanda.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat bahwa sejak 2 Mei hingga 10 Agustus 2023, krisis air bersih yang disebabkan oleh kekeringan telah merambah ke 12 wilayah kecamatan.
Kabid Ratik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, dalam keterangannya menjelaskan bahwa dampak dari kekeringan ini dirasakan oleh sebanyak 30 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang terkena dampak.
"Kekurangan pasokan air bersih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah-wilayah ini," ujar Aris.
Adapun 12 wilayah kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Tenjo, Jasinga, Sukajaya, Nanggung, Leuwisadeng, Cibungbulang, Rancabungur, Cijeruk, Babakan Madang, Jonggol, dan Citeureup. Dari seluruh wilayah tersebut, Kecamatan Jasinga menjadi yang paling terdampak dengan 10 desa mengalami krisis air parah.
Data yang tercatat menunjukkan bahwa dampak kekeringan ini telah memengaruhi kehidupan sekitar 15.220 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 49.555 jiwa.
Dalam upaya untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak, BPBD Kabupaten Bogor telah bekerja keras dengan mendistribusikan pasokan air bersih sebanyak 435 ribu liter kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Bogor telah berupaya dengan maksimal untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkap Aris. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan bantuan sementara selama masa krisis kekeringan berlangsung.
Selain upaya distribusi air bersih, masyarakat dan pihak terkait juga diharapkan dapat saling berkolaborasi dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekeringan ini.
Pengelolaan sumber daya air yang lebih berkelanjutan, konservasi air, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya penghematan air menjadi langkah penting untuk menghadapi tantangan kekeringan di masa mendatang.
Dalam kondisi sulit seperti ini, solidaritas dan kerjasama antarwarga, pemerintah, dan berbagai pihak terkait akan menjadi kunci utama dalam menghadapi dan mengatasi dampak buruk dari kekeringan.