Ilustrasi Kekeringan Air |
Sterilnews.com - Cibinong, Kabupaten Bogor, - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan bahwa sebanyak 33 desa di 13 kecamatan menghadapi kondisi kekeringan yang mengkhawatirkan. (14/8)
Situasi ini semakin memburuk setelah sejumlah wilayah melaporkan kekurangan pasokan air bersih pada bulan Juli 2023.
Bahkan masih ada beberapa wilayah yang belum tercatat contohnya wilayah nanggewer mekar Rt003/001 Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor,
Meskipun berjarak hanya 5 menit dari kantor Pemda Bogor, wilayah ini saat ini menghadapi masalah serius dalam pasokan air bersih
Di sisi lain Aris Nurjatmiko, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, mengungkapkan bahwa lebih dari 53.000 jiwa terdampak akibat bencana kekeringan ini.
Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa jumlah kecamatan yang terkena dampak kekeringan telah bertambah dari 12 menjadi 13, dengan kecamatan Sukamakmur sebagai tambahan terbaru.
Wilayah yang paling terdampak kekeringan terletak di bagian barat Kabupaten Bogor, khususnya di 6 kecamatan, yaitu Jasinga, Sukajaya, Nanggung, Tenjo, Leuwisadeng, dan Cibungbulang.
Sementara itu, kecamatan lainnya yang tersebar di wilayah utara, timur, dan selatan juga terkena dampak, termasuk Rancabungur, Babakan Madang, Citeureup, Jonggol, Cisarua, Cijeruk, dan Sukamakmur.
Dalam analisis BPBD, Kecamatan Jasinga menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak kekeringan dengan 10 desa menghadapi situasi kritis.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, BPBD bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menyediakan bantuan air bersih secara jangka pendek kepada wilayah-wilayah yang terdampak.
Hingga saat ini, sekitar 500 ribu liter air bersih telah dikirimkan ke wilayah yang membutuhkan, dengan prioritas utama untuk keperluan mandi dan memasak bagi warga yang terdampak.
Tantangan kekeringan ini semakin memprihatinkan, dan pemerintah setempat terus berupaya memberikan bantuan dan solusi untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda wilayah Kabupaten Bogor.
Kondisi tersebut diperparah oleh kurangnya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan penurunan tajam dalam sumber daya air.
Maya salah satu warga di wilayah Nanggewer Mekar yang hanya berjarak 5 menit dari pemda bogor mulai merasakan dampaknya, dengan menurunnya pasokan air untuk keperluan sehari-hari.
Situasi darurat air di wilayah menjadi perhatian serius bagi Pemda Bogor.
Langkah-langkah tanggap dan proaktif yang diambil saat ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah ini serta menghindarkan dampak yang lebih buruk di masa depan.
Warga pun diimbau untuk ikut serta dalam upaya konservasi air demi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan sehari-hari.
Semua pihak diharapkan dapat bersatu dalam menjalankan langkah-langkah penanggulangan bencana dan membantu masyarakat yang membutuhkan.