Sterilnews.com - Pada acara konsolidasi partai politik pendukung Ganjar Pranowo di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (22/7), terjadi momen istimewa di mana Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dan Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor, Elly Rachmat Yasin, menyebut Ganjar Pranowo dengan sebutan "presiden."
Elly Yasin, dengan antusias, menyapa Ganjar Pranowo sebagai "Bapak Presiden 2024, Bapak Ganjar Pranowo," yang disambut riuh teriakan dan tepuk tangan ribuan kader dari keempat partai politik yang hadir.
Dalam pidatonya, Elly Yasin menegaskan bahwa menyebut Ganjar sebagai calon presiden merupakan doa, dan dia berharap doa tersebut akan terkabul.
Ganjar Pranowo sendiri memberikan pidato di acara tersebut, di mana banyak bukti dukungan rakyat untuk dirinya terlihat jelas, bahkan gedung tempat acara tidak cukup untuk menampung semua peserta yang hadir.
Elly Yasin juga menyoroti pesona Ganjar Pranowo, khususnya senyumannya yang manis, yang diyakini akan menjadi daya tarik bagi ibu-ibu dan anak-anak muda di Indonesia.
Elly Yasin kemudian mengingat sejarah kerjasama antara PDIP dan PPP dalam mendukung pasangan presiden-wakil presiden RI sebelumnya, seperti saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden dan Hamzah Haz menjadi wakil presiden.
Selain itu Ia menginstruksikan kader PPP untuk tidak hanya memilih PPP dalam pemilu mendatang, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Tidak hanya Elly Yasin, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyatakan dukungan kuatnya untuk Ganjar Pranowo. Ia menyebut Ganjar sebagai "Presiden kedelapan RI" dan berharap dengan soliditas partai politik yang mendukung serta dukungan dari relawan, Ganjar Pranowo dapat memenangkan pemilu pada tanggal 14 Februari 2024.
Hasto Kristiyanto juga menambahkan sebuah pantun dalam pidatonya yang menyifatkan Ganjar sebagai sosok yang bijaksana dan gigih dalam perjuangan.
Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan salam dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan menyebut adanya komunikasi antara PDIP dengan ketua umum dari partai lain seperti PPP, Hanura, dan Perindo.
Acara konsolidasi tersebut menjadi momen penting dalam upaya mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pemilihan umum mendatang, dengan dukungan yang kuat dari partai politik pendukungnya.