Steril News - Gempa susulan masih sering terjadi setelah gempa bermagnitudo 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan masih sering terjadi gempa pada Sabtu (26/11/2022).
Dikutif dari situs bmkg.go.id tercatat hingga hari ini terus terjadi gempa susula di cianjur jawa barat, Daryono, Kepala Pusat Tsunami dan Gempa Bumi BMKG, mengatakan gempa susulan terbesar bermagnitudo 4,2 dan yang terkecil bermagnitudo 1,2. Banyak gempa susulan dari gempa utama Senin lalu merupakan gempa bumi kerak dangkal dengan kedalaman 10 kilometer.
Ia menjelaskan, gempa dangkal seperti gempa Cianjur biasanya diikuti dengan rangkaian gempa susulan yang sangat besar karena lapisan kerak batuan yang dangkal relatif tidak rata dan relatif rapuh. Deformasi atau retaknya batuan tersebut dapat menyebabkan serangkaian gempa susulan
Meski demikian, Daryono mengimbau masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan jumlah gempa susulan, karena frekuensi dan intensitasnya terus berkurang.'' ujarnya.
Namun, masyarakat harus menyadari bahwa bahaya lebih lanjut seperti tanah longsor dapat terjadi. Hujan deras dan gempa susulan dapat menyebabkan tanah longsor dan runtuhan bebatuan, sehingga masyarakat diminta menjauhi kawasan perbukitan dengan tebing terjal.
“Maka jangan tinggal di rumah yang rusak, miring atau retak, karena benturan yang kuat bisa menyebabkannya roboh,” kata Dariono.
BMKG saat ini sedang melakukan berbagai survei lapangan seperti sebaran kerusakan dan pemetaan gempa susulan, serta melakukan survei microzoning di Cianjur.
“Zoning microsurvey untuk mengkaji kondisi tanah yang tanggap seismik terkait kerentanan lahan terhadap gempa telah dipetakan menjadi rencana tata ruang Cianjur,” pungkas Dariono.
Sumber :bmkg.go.id
Editor: Adoy